ARAB
SAUDI
SEKILAS TENTANG ARAB SAUDI
Arab Saudi Atau Saudi Arabia Atau Kerajaan Arab Saudi Adalah Negara Arab Yang
Terletak Di Jazirah Arab.
Beriklim Gurun Dan
Wilayahnya Sebagian Besar Terdiri Atas Gurun Pasir Dengan
Gurun Pasir Yang Terbesar Adalah Rub
Al Khali. Orang Arab Menyebut
Kata Gurun Pasir Dengan Kata Sahara.
Negara Arab
Saudi Ini Berbatasan Langsung (Searah Jarum Jam Dari Arah Utara) Dengan Yordania,Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, Dan Laut Merah.
Pada Tanggal
23 September 1932, Abdul Aziz Bin Abdurrahman As-Sa'ud—Dikenal Juga Dengan
Sebutan Ibnu Sa‘Ud—Memproklamasikan Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Atau Saudi
Arabia (Al-Mamlakah Al-‘Arabiyah As-Su‘Udiyah) Dengan Menyatukan Wilayah
Riyadh, Najd (Nejed), Ha-A, Asir, Dan Hijaz. Abdul Aziz Kemudian Menjadi Raja
Pertama Pada Kerajaan Tersebut. Dengan Demikian Dapat Dipahami, Nama Saudi
Berasal Dari Kata Nama Keluarga Raja Abdul Aziz As-Sa'ud
Arab Saudi
Terkenal Sebagai Negara Kelahiran Nabi Muhammad Saw Serta
Tumbuh Dan Berkembangnya Agama Islam, Sehingga Pada Benderanya Terdapat Dua
Kalimat Syahadat Yang Berarti "Tidak Ada Tuhan (Yang Pantas) Untuk
Disembah Melainkan Allah Dan Nabi Muhammad Adalah Utusannya".
EKONOMI
Kekayaan
Yang Sangat Besar Yang Didapat Dari Minyak, Sangat Membantu Permainan Dan
Pembentukan Kekuatan Peran Dari Keluarga Kerajaan Saudi Baik Di Dalam Maupun
Luar Negeri. Wilayah Ini Dahulu Merupakan Wilayah Perdagangan Terutama Di
Kawasan Hijaz Antarayaman-Mekkah-Madinah-Damaskus Dan
Palestina. Pertanian Dikenal Saat Itu Dengan Perkebunan Kurma Dan Gandum Serta
Peternakan Yang Menghasilkan Daging Serta Susu Dan Olahannya. Pada Saat
Sekarang Digalakkan Sistem Pertanian Terpadu Untuk Meningkatkan
HASIL-HASIL
PERTANIAN.
Perindustrian
Umumnya Bertumpu Pada Sektor Minyak Bumi Dan Petrokimia Terutama Setelah
Ditemukannya Sumber Sumber Minyak Pada Tanggal 3 Maret 1938. Selain Itu Juga
Untuk Mengatasi Kesulitan Sumber Air Selain Bertumpu Pada Sumber Air Alam
(Oase) Juga Didirikan Industri Desalinasi Air Laut Di Kota Jubail. Sejalan Dengan Tumbuhnya
Perekonomian Maka Kota-Kota Menjadi Tumbuh Dan Berkembang. Kota-Kota Yang
Terkenal Di Wilayah Ini Selain Kota Suci Mekkah Dan Madinah Adalah
Kota Riyadh Sebagai
Ibukota kerajaan, dammam. Dhahran,
khafji, junail, tabuk dan Jeddah.
POLITIK
Arab Saudi
Menggunakan Sistem Kerajaan Atau Monarki. Hukum Yang Digunakan Adalah
Hukum Syariatislam Dengan
Berdasar Pada Pengamalan Ajaran Islam Berdasarkan Pemahaman Sahabat Nabi
Terhadap Al Qur'an Dan Hadits Atau Dengan Kata Lain Pemahaman Ahlus Sunnah Wal
Jamaah. Memiliki Hubungan Internasional Dengan Negara Negara Lain Baik Negara
Negara Arab, Negara-Negara Anggota Organisasi Konfrensi Islam, Maupun
Negara Negara Lain.
1.
Bahah
3.
Jauf
4.
Madinah
5.
Qasim
6.
Riyadh
7.
Syarqiyah
8.
'Asir
9.
Ha'il
10. Jizan
11. Makkah
12. Najran
13. Tabuk
GEOGRAFI
Arab Saudi
Terletak Di Antara 15°Lu - 32°Lu Dan Antara 34°Bt - 57°Bt. Luas Kawasannya
Adalah 2.240.000 Km². Arab Saudi Merangkumi Empat Perlima Kawasan Di Semenanjung Arab Dan
Merupakan Negara Terbesar Di Asia Timur Tengah. Permukaan
Terendah Di Sini Ialah Diteluk Persia Pada 0
M Dan Jabal Sauda' Pada 3.133 M. Arab Saudi
Terkenal Sebagai Sebuah Negara Yang Datar Dan Mempunyai Banyak Kawasan Gurun. Gurun Yang Terkenal Ialah Di
Sebelah Selatan Arab Saudi Yang Dijuluki "Daerah Kosong" (Dalam Bahasa Arab, Rub Al Khali), Kawasan Gurun Terluas
Di Dunia. Namun Demikian Di Bagian Barat Dayanya, Terdapat Kawasan Pegunungan
Yang Berumput Dan Hijau. Hampir Tidak Ada Sungai Atau Danau Permanen Di Negeri
Ini, Tetapi Terdapat Sangat Banyak Wadi. Beberapa Daerah Subur Dapat Ditemukan
Dalam Endapan Aluvial Di Wadi, Basin Dan Oasis
BAHRAIN
Kerajaan Bahrain (Arab: مملكة البحرين)
adalah sebuah negara kepulauan
di Teluk Persia yang
tidak mempunyai perbatasan. Teluk Bahrain memisahkan negara ini
dengan Qatar dan Arab Saudi. Tetangga
Bahrain, Arab Saudi terletak
di sebelah barat dan disambungkan ke Bahrain melalui Tambak Raja Fahd yang dibuka secara resmi
pada 25 November 1986 dan Qatar di sebelah selatan
menyeberangi Teluk Persia. Luas wilayahnya hampir setara dengan luas
wilayah DKI Jakarta.
Kini sedang
direncanakan pembuatan Jembatan Persahabatan Qatar-Bahrain yang menghubungkan
Bahrain dan Qatar. Apabila jembatan ini selesai dibangun, maka akan menjadi
bangunan penghubung terpanjang di dunia.
SEJARAH
Bahrain
telah ditempati oleh manusia sejak
zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis diTeluk Persia telah
berpengaruh bagi orang-orang Assyria, Babilonia, Yunani, Persia, dan terakhir sekali Arab (penduduknya
kemudian menjadi Muslim). Bahrain
pada zaman silam dikenal sebagai Dilmun , Tylos (nama Yunaninya), Awal,
malah Mishmahig sewaktu dibawah
pemerintahan Kesultanan Persia. Pulau-pulau di Bahrain yang
terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik
penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam Bahasa Arab berarti
"Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua
sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang
mengelilinginya. Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara
Timur dan Barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam
mencari mutiara telah menjadikan Bahrain pusat pemukiman sepanjang. Selama 2300
tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antaraMesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah
di India). Adalah
peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada abad ke-3 SM. Bahrain
menjadi bagian dari Babilon lebih
kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah
menunjukkan Bahrain dikenal melalui pelbagai julukan yang di antaranya
"Mutiara Teluk Persia". Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah
Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi propinsi timur Arab
Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga
(kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Propinsi Bahrain (atau Iqlim
Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini
Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah
yang dikenal sekarang. Dari abad ke-16 Masehi hingga tahun 1743, pemerintahan Bahrain sentiasa
berubah-ubah di antara Portugis dan
Persia. Akhirnya, Sultan Persia, Nadir Shah menguasai Bahrain dan atas
alasan politik mendukung mayoritas Syiah. Pada lewat abad ke-18 Masehi
Keluarga Al-Khalifah mengambil alih pulau ini.
Untuk menjaga agar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka
menjalin persahabatan denganBritania Raya dan
menjadi negeri dibawah naungan Britania. Minyak
ditemukan pada tahun 1931 dan
sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga
menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin
banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh
menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat.
Belgrave kemudian mengukuhkan sistem pendidikan modern sebagai bagian
pendidikan di Bahrain.
Setelah Perang Dunia II, sentimen
anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya
kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan
Bahrain pada Arbitrase internasional dan meminta agar PBB mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun 1970, Iran terus menerus menuntut haknya
terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, namun
salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk
tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya
dikabulkan. Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan Agustus 1971, menjadikan Bahrain sebagai sebuah
negara 'merdeka'. Peningkatan hargaminyak pada tahun 1980-an sangat
menguntungkan Bahrain, namun harga minyak yang turun drastis malah tidak
terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini mengakibatkan
sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi. Setelah terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, tokoh Syiah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan
kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan
oleh golongan Syiah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan. Pada
bulan Maret 1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya
sebagai kepala negara. Ia menjalankan pelbagai perubahan, di antaranya; memberi
hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik. Bahrain
hingga hari ini merupakan anggota Liga Arab.
EKONOMI
Karena
Bahrain terletak di wilayah yang kadar peningkatan harga minyak yang tinggi,
pertumbuhan ekonomi Bahrain adalah yang tercepat pada Januari 2006 menurut
Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia tengah. Bahrain juga mempunyai pasaran
ekonomi yang paling bebas di Timur Tengah menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2006
terbitan Heritage Foundation, dan menduduki peringka ke-25 ekonomi yang paling
bebas di dunia.
Pendapatan
utama di Bahrain bersumber dari produksi dan pemrosesan minyak, dan sekitar 60
persen merupakan pendapatan hasil ekspor, 60 persen untuk pemerintahan, dan 30%
dari total GDP. Kondisi
ekonomi Bahrain juga berfluktuasi seiring perubahan harga minyak pada 1985,
contohnya, sepanjang dan setelah krisis Perang Teluk pada
1990-91, dengan fasilitas komunikasi dan transportasinya yang maju maka Bahrain
dijadikan tempat pilihan untuk didirikannya perusahaan-perusahaan multinasional
yang berbisnis di teluk persia. Masalah-masalah ekonomi jangka panjang yang
mungkin dihadapi oleh Bahrain adalah langkanya pekerjaan untuk generasi
mudanya, berkurangnya cadangan minyak dan sumber air bersih bawah tanah.
GEOGRAFI
Bahrain
secara umum kepulauan yang rata dan bergurun, memiliki dataran padang pasir
yang rendah. Kawasan tertinggi di Bahrain ialah Jabal ad-Dukhan, berketinggian 122 meter. Bahrain
menikmati musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas dengan temperator
tinggi dan lembap. Sumber alam Bahrain termasuk jumlah minyak mentah dan gas
yang besar, di samping cadangan ikan yang mencukupi dari 1% wilayahnya. Gurun
meliputi 92% dari keseluruhan kawasan lain di Bahrain. Musim panas yang panjang
dan badai pasir adalah bencana alam utama untuk penduduk Bahrain. Isu-isu alam
sekitar yang melanda Bahrain ialah kemusnahan padang pasir dan pesisir pantai karena
kekurangan tanah (kemusnahan kepada pantai, terumbu karang, dan tumbuhan laut).
Pengerukan tanah mengakibatkan pencemaran menyusul tumpahan minyak. Luas total
Bahrain 620 km2 (239 mi²), sedikit lebih besar dari the Isle of Man, walaupun
sedikit lebih kecil dari Airport King Fahd Airport di Dammam, Arab Saudi
(besarnya 780 km2). Bahrain adalah negara kepulauan yang terdiri dari 33 pulau,
tidak memiliki batas darat dengan negara lain, namun memiliki 161 kilo (528 mi)
batas garis pantai dan mengklaim 12 mil batas laut dan 24 mil laut (44 km) zona
tambahan
DEMOGRAFI
Agama resmi
Bahrain ialah Islam, dengan
mayoritas penduduknya mengamalkan ajaran Islam. Walau bagaimanapun, dengan
kebanjiran pendatang dan pekerja asing dari non-Islam seperti Filipina dan Sri Lanka persentase
keseluruhan masyarakatMuslim di
negara tersebut menurun drastis pada tahun-tahun terakhir ini. Menurut sensus
pada tahun 2001, 81,2%
penduduk Bahrain ialah Muslim, 9% Kristen, dan 9,8%
mengamalkan ajaran lain. Baru-baru ini, Bahrain telah berganti menjadi
masyarakat kosmopolitan dengan dua masyarakat campuran: dua pertiga penduduk
Bahrain terdiri dari masyarakat Arab, sedangkan
yang lain adalah pendatang dan pekerja dari negara seperti Iran, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Masyarakat
terkini bisa diklasifikasikan sebagai Al-Khalifa, kabilah Arab yang bersekutu
dengan Al-Khalifa, masyarakat Baharnah (Syiah Arab), masyarakat Howilla (Sunah Arab dari Persia),
Sunah Arab (dari tanah besar), Ajam (Syiah Persia), masyarakat India yang berdagang dengan Bahrain dan
menetap di sana sebelum ditemukannya minyak (sebelum ini dikenal sebagai
Banyan), kelompok masyarakat Yahudi yang kecil, dan masyarakat-masyarakat lain.
IRAN
·
Kemerdekaan
: Dari Kerajaan Ottoman
1 Oktober 1919, Dari Britania Raya
3 Oktober 1932, Kedaulatan
dari CPA 28 juni 2004
Republik
Irak (nama
lokal: Al Jumhuriyah al Iraqiyah - nama lokal singkat: Al
Iraq (Arab: العراق (bantuan·info), Turki: Irak, Kurdi: عيَراق),
adalah sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang
meliputi sebagian terbesar daerah Mesopotamia serta
ujung barat laut dariPegunungan Zagros dan bagian timur dari Gurun Suriah. Negara ini berbatasan dengan Kuwaitdan Arab Saudi di selatan, Yordania di
barat, Suriah di
barat laut, Turki di
utara, dan Iran di
timur. Irak mempunyai bagian yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia. Irak
mempunyai sejarah yang kaya. Kini Irak termasuk negara berkembang di
tengah-tengahperang saudara.
Ada beberapa
pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya berasal
dari kota Uruk(atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Pendapat lainnya mengatakan
bahwa Irak berasal daribahasa Aram, yang
berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan
bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma,
karena jumlahnya banyak sekali di negara itu.
Di
bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak
Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini
merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh
orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6.
SEJARAH KUNO
Secara
historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia, yang
secara harafiah berarti "di antara sungai-sungai" dalam bahasa Yunani. Tanah ini
menjadi tempat kelahiran peradaban pertama dunia yang dikenal, budaya Sumeria, diikuti
dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke
daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini
menghasilkan tulisan tertua dan sebagian dari ilmu pengetahuan, matematika, hukum dan filsafat yang
pertama di dunia, hingga menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya
dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia
kuno mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada zamannya. Pada abad ke-6 SM, wilayah
ini menjadi bagian dari Kekaisaran Persia di
bawah Koresy Agung selama
hampir 4 abad, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan
tetap berada di bawah kekuasaan Yunani selama hampir dua abad. Sebuah
suku bangsa Iran dari
Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian
merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid Persia
selama 9 abad, hingga abad ke-7. Di
awal abad ke-7, Islam menyebar ke daerah yang
sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan
ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana ia menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang
berkuasa dari Damaskus di
abad ke-7 menguasai Provinsi Irak. Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, adalah
kota utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.
DEMOGRAFI
Diperkirakan
pada bulan Juli 2006 jumlah semua penduduk Irak ialah 26.783.383.
75-80%
penduduk Irak adalah bangsa Arab; kelompok
etnis utama lainnya adalah Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dll (5%), yang kebanyakan
tinggal di utara dan timur laut negeri. Kelompok lainnya adalah orang Persia dan Armenia (kemungkinan
keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Marsh tinggal di selatan Irak.
Bahasa Arab dan Kurdi adalah
bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen adalah
bahasa resmi di daerah-daerah yang berturut-turut ditinggali oleh orang Asiria
dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga
dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris adalah
bahasa Barat yang umum dituturkan.
Komposisi
etnis:
§
Agama: Islam, 97%; Kristen atau lainnya, 3%.
Proporsi:
Tidak ada angka resmi yang tersedia, terutama karena sifatnya yang sangat
politis. Sumber: Britannica: Syi'ah 60%, Sunni 40%
Sumber: CIA World Fact Book: Syi'ah 60%-65%, Sunni 32%-37%
§
Syi'ah:
umumnya Arab dengan
sebagian Turkmen dan Kurdi Faili hampir semuanya adalah
pengikut aliran Dua Belas Imam
§
Sunni: terdiri
dari orang-orang Arab, Turkmen yang menganut Mazhab Hanafi dan
orang-orang Kurdi yang
memeluk Mazhab Syafi'i
Menurut
kebanyakan sumber-sumber barat, mayoritas bangsa Irak adalah orang Arab Muslim Syi'ah (sekitar
60%), dan Sunni yang
mewakili sekitar 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari suku Arab, Kurdi dan Turkmen.
Orang-orang Sunni menyangkal keras angka-angka ini, termasuk seorang bekas duta
besar Irak , yang mengacu ke sumber-sumber Amerika [3]. Mereka
mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni Arab hanya
sebagai 'Sunni', dan tidak memperhitungkan orang-orang Sunni Kurdi dan Sunni
Turkmen. Sebagian berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa
orang-orang Sunni sedikit lebih banyak. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya
adalah pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja Assyria di Timur) mewakili
sebagian terbesar penduduk Kristen Irak
yang cukup besar, bersama-sama dengan orang Armenia. Pemeluk Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga ada. Kebanyakan orang
Kurdi adalah pemeluk Muslim Sunni, meskipun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya
adalah Syi'ah.
IRAN
Iran (atau Persia)
(bahasa Persia: ایران) adalah sebuah negara Timur Tengah yang
terletak diAsia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal
sebagai Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di dunia Barat. Pada
tahun 1959,Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua
istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran adalah sebuah kognat perkataan "Arya"
yang berarti "Tanah Bangsa Arya". Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500
km) dan Armenia (35
km) di barat laut dan Laut Kaspiadi
utara, Turkmenistan (1000
km) di timur laut, Pakistan (909
km) dan Afganistan (936
km) di timur, Turki (500
km) dan Irak (1.458
km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di
selatan. Pada tahun 1979,
sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuahRepublik Islam teokratis sehingga
nama lengkap Iran saat ini adalah Republik Islam Iran(جمهوری اسلامی
ایران).
SEJARAH
Sejarah
awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)
Dari
tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga,Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan
kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini
telah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul
dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Agung. Cyrus Agung juga
terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai
hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah
pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan
dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kemudian memberi
dampak yang besar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran
Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan
kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhirnya Darius Agung (522-486
M) dinyatakan sebagai raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan
ke Susa dan ia
mulai membangun Persepolis. Sebuah
terusan di antara Sungai Nil danLaut Merah turut
dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem
jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun
menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini
dikenal sebagai Jalan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an
dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak)
diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam
prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran
Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat didunia zaman itu. Pencapaian utamanya
ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan
menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya.
Kekaisaran
Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)
Parthia bermula
dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah
dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timurYunani pada awal abad ketiga Masehi
dan juga Mesopotamia antara
tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di
sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia.
Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang
berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata
ringan dan kudanya lincah bergerak. Sementara itu, tentara Romawi terlalu
bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia.
Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar
mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan
satu sama lain.
Kekaisaran
Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja
terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaituSassania.
Kekaisaran
Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)
Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia.
Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan
wilayah Arab. Pada
zaman Khosrau II (590-628)
pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir,Yordania, Palestina, dan Lebanon.
Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr,
"Penguasaan Orang Arya".)
Sejarah Iran
seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran
Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632
M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik
kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri.
Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhirnya
ini memberi jalan kepadafutuhat Islam atas Persia.
Era Sassania
menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia
terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebudayaan Sassania
kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia.
Islam Persia
dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)
Setelah
pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk gambaran Islam Persia, di
mana mereka melestarikan gambaran sebagai orang Persia tetapi pada masa yang
sama juga sebagai muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi
tentara Umayyah, karena
Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang
Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam
administrasi kerajaan. Sebagian mendirikan dinasti sendiri.
Pada abad
kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia
yang menentang gagasan Arab sebagai Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini
tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini
ialah penggunaan bahasa Persia sebagai
bahasa resmi Iran (hingga hari ini.)
Pada zaman
ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara
itu Persia menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini
kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance.
Bermula pada
tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, diikuti
dengan Tamerlane, dimana
kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.
Islam
Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)
Parsi mulai
berganti menjadi Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kemudian
menjadi salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan industri
pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang
kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan
Safawi disusuli dengan Persia yang menjadi sebuah medan persaingan antara
kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang menggunakan pengaruh Dinasti Qajar). Namun
begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya,
menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat abad
ke-19, membangkitkan keinginan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini
menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911.
Pada tahun 1921, Reza Khan (juga
dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan
dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai
pembangunan industri modern,
jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya,
sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan
banyak rakyat Iran tidak puas.
Pada Perang Dunia II, tentara
Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941,
untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran.
Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavimenggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza
menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis.
Dengan bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri
Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui
badan intelijennya, SAVAK. AyatollahRuhollah Khomeini menjadi
oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan
kemudian ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui nasihat
jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri
dan diantar ke Turki dan
selepas itu ke Irak.
Revolusi Islam dan
Perang Iran-Irak (1979-88)
Protes
menentang Shah semakin
meningkat dan akhirnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri
ke negara lain setelah kembalinya Khomeini dari
pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kemudianvmengambil alih
kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang
dikepalai Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri. Setelah itu, Khomeini
mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan
undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu.
Sistem pemerintahan baru yang dibentuk berasaskan undang-undang Islam,
sayangnya hanya diterapkan sebagian.
Tetapi,
hubungan Iran dengan Amerika menjadi keruh setelah revolusi ini, terutama saat
mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas alasan kedutaan itu menjadi
pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tindakan apapun mengenai
tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sebagai balasan, Iran
menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavidikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui.
Setelah 444 hari di dalam tawanan, akhirnya para tawanan itu dibebaskan sebagai
tindak lanjut Deklarasi Aljir.
Pada saat
yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak saat itu, mengambil kesempatan
di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran
di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Tujuan utama peperangan
ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya
wilayah Khuzestan yang
kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu mendapat sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan
beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan
sebuah tentara yang kuat, telah dibubarkan saat itu. Walau bagaimanapun, mereka
berhasil mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali
wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa,
baik penduduk awam maupun laskar Iran, menjadi korban. Jumlah korban
diperkirakan antara 500.000 hingga 1.000.000.
GEOGRAFI
Iran
berbatasan dengan Azerbaijan (panjang
perbatasan: 432 km) dan Armenia (35
km) di barat laut,Laut Kaspia di
utara, Turkmenistan (992
km) di timur laut, Pakistan (909
km) dan Afganistan (936
km) di timur, Turki (499
km) dan Irak (1.458
km) di barat, dan akhirnya Teluk Persia dan Teluk Omandi selatan.
Luas tanah total adalah 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000
km²).
Lansekap
Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang
memisahkan basin drainage ataudataran tinggi yang
beragam. Bagian barat yang memiliki populasi terbanyak adalah bagian yang
paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat
titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada
5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak
dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul.
Ladang
lapang luas ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di
ujung utara Teluk Persia, di mana
Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain
yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk
Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran kebanyakan kering atau setengah kering, meskipun
ada yang subtropis sepanjang
pesisir Kaspia. Iran dianggap sebagai salah satu dari 15 negara yang membentuk
apa yang disebut sebagai tempat lahirnya kebudayaan manusia.
EKONOMI
Ekonomi Iran
adalah campuran Ekonomi Perencanaan Sentral dengan sumber minyak dan
perusahaan-perusahaan utamanya dimiliki pemerintahan, dan juga terdapat
beberapa perusahaan swasta. Pertumbuhan ekonomi Iran stabil semenjak dua abad
yang lalu.
Pada awal
abad ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, adalah
yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara
adalah hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada 2004,
PNK Iran diperkirakan sebanyak $163 milyar atau $2.440 per kapita.
Rekan dagang
Iran adalah Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara
itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan
beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan.
DEMOGRAFI
Iran adalah
sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70%
rakyatnya adalah bangsa Iran,
keturunan orang Arya. Kebanyakan penduduk Iran bertutur
dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Kumpulan
minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab(3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%),
dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Irandiperkirakan sebanyak 40 juta di
Iran, dan jumlah keseluruhannya (merangkumi negara-negara lain) adalah 150-200
juta.
Penduduk
Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sebanyak dua pertiga jumlah penduduknya di
bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat
pertambahan penduduknya semenjak setengah abad yang lalu tinggi dan
diperkirakan akan menurun di masa depan. Kebanyakan penduduk Iran adalah muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. Sedangkan 2% lagi adalah masyarakat yang masuk kedalam
kategori penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen.Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran
dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak
diakui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar