Sebelum ditemukan oleh bangsa Polinesia, Selandia Baru adalah kepulauan yang tidak berpenghuni dan terisolasi selama 80 miliar tahun, terpisahkan dari daratan Australia oleh Laut Tasman. Selandia Baru, juga Australia, adalah merupakan salah satu bagian dari benua raksasa Gondwana yang mulai memisahkan diri akibat dari jaman es pada 150 miliar tahun yang lalu. Selama bermilar-miliar tahun tidak ada manusia yang menjamah pulau ini, dan itulah sebabnya struktur alam di Selandia Baru berbeda dengan Negara yang lain, dan wajah alam yang berusia miliaran tahun masih dapat dilihat sampai saat ini.
Dipercaya bangsa
Polinesialah yang pertama kali menemukan kepulauan ini pada tahun 800an M dan
proses migrasi berlangsung hingga tahun 1300 M, dan menetap hingga kemudian
mereka dinamakan bangsa Maori. Jauh sebelum ditemukan oleh bangsa Eropa, bangsa
Maori menamakan kepulauan ini Aoteaora yang berarti “Tanah dengan Awan Putih
Panjang”, yang secara tidak langsung menggambarkan bentuk fisik kepulauan ini
yang diselimuti salju.
Abel Janszoon Tasman
menemukan kepulauan ini pada tahun 1642 dan menamakannya Staten Landt karena
meyakini bahwa daratan tersebut merupakan bagian dari pesisir Argentina.
Setelah diketahui bahwa daratan tersebut bukanlah bagian dari benua Amerika,
maka namanya segera diganti dengan nama Nieuw Zeeland oleh para pembuat map
Belanda. Sayangnya Tasman dan seluruh krunya diserang dan banyak krunya dibunuh
oleh bangsa Maori karena keterbatasan bahasa dan setelah itu Tasman menarik
pasukannya dan bertolak dari Selandia Baru. Sejak Tasman tidak ada lagi bangsa
Eropa yang datang, hingga kemudian James Cook yang berkebangsaan Inggris datang
pada tahun 1768. Cook ditemani oleh seorang Polinesia bernama Tupaia yang
menjadi penerjemah selama mengelilingi Selandia Baru, dan menolong Cook untuk
berkomunikasi dengan penduduk Maori. Cook mengitari seluruh pulau dalam waktu 6
bulan dan memberi nama tempat-tempat yang ada di sana juga memberi nama
kepulauan itu menjadi New Zealand.
Sejak kedatangan James
Cook, banyak bangsa mendatangi Selandia Baru seperti Portugis, Spanyol,
Belanda, Prancis, dan bangsa Eropa lainnya baik Amerika baik untuk berdagang,
menyebarkan agama atau sekedar untuk singgah. Bangsa-bangsa tersebut juga
mengklaim bahwa kepulauan tersebut merupakan wilayah Negara mereka tapi tidak
ada bukti kuat mengenai hal itu. Migrasi masyarakat dari bangsa Eropa terus
berdatangan untuk menetap di Selandia Baru. Banyak konflik terjadi dengan
bangsa Maori disebabkan adanya perbedaan pemahaman tentang kepemilikan tanah.
Saat itu, beberapa daerah tidak memiliki hukum, hingga akhirnya untuk
menyelamatkan keadaan, Kerajaan
Inggris mengirim William Hobson pada sekitar tahun 1839 untuk mengadakan
perjanjian dengan bangsa Maori yang kemudian disebut dengan perjanjian “The
Treaty of Waitangi” yang disetujui oleh kedua belah pihak di Teluk Pulau pada
tanggal 6 Februari 1840. Perjanjian ini menjanjikan adanya perlindungan hak
atas kepemilikan tanah dan pemerintahan baik kepada warga pendatang ataupun kepada
bangsa Maori, namun pada prakteknya malah menimbulkan percekcokan dan bahkan
perang (Taranaki /1860,1865-69; Waikato/1863; East Coast/1868-72) antara
pendatang (disebut Pakeha) dan bangsa Maori. Peperangan ini
dimenangkan oleh Pendatang (Pakeha) dan sejak saat itu
Selandia Baru berada di bawah pemerintahan Kerajaan Inggris.
Memasuki abad ke 20,
keadaan di Selandia Baru menjadi lebih tenang, kejayaan meningkat terutama
karena ditemukannya tambang emas. Pada tahun 1907 Kerajaan Inggris
memberlakukan Selandia Baru sebagai bagian dari kolonialnya, memberikan otonomi
daerah pada tahun 1931 dan memerdekakan
pada tahun 1947. Banyak penduduk Selandia Baru yang bangga menjadi koloni
Inggris, terbukti dari banyaknya sukarelawan yang turut serta membela Inggris
pada Perang Dunia Ke 1.
Setelah Perang Dunia
Ke II Selandia Baru menjadi semakin kaya, namun terjadi beberapa masalah ketika
bangsa asli Maori yang tadinya tinggal di daerah pinggiran mulai bermigrasi ke
kota untuk memiliki kehidupan dan pendidikan yang lebih baik. Perpindahan
bangsa Maori ini menimbulkan tindakan rasis dari bangsa pendatang (Pakeha) dan
memicu tindakan protes bangsa Maori yang merasa dikhianati dari perjanjian
Waitangi. Penelurusan dilakukan kembali pada tahun 1985 dan hingga akhirnya disahkanlah
4th Labour Government yang disahkan oleh Menteri Keuangan Roger Douglas untuk
menstabilkan kondisi ekonomi di Selandia Baru.
Ekonomi di Selandia
Baru masih tergantung pada industry peternakan yang menghasilkan daging, susu
dan wool juga buah-buahan, anggur dan produk lainnya. Bidang lain yang
menyumbang pemasukan Negara adalah Pariwisata yang sukses membuat imej bahwa
Selandia Baru adalah salah satu tujuan pariwisata favorit di dunia. Salah satu
faktor yang turut mensukseskan bidang pariwisata di selandia baru adalah
pembuatan film Lord
Of The Ring Trilogy, sebuah film kolosal yang diangkat dari buku yang ditulis
pada tahun 1950an, yang berlokasi di Negara ini yang
menampilkan banyak keindahan alam yang luar biasa masih tak terjamah tangan
manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar